Jika ingin serius menekuni dunia rajut merajut, merenda atau
merangkai benang menjadi barang atau produk yang bagus, tidak perlu
waktu yang lama atau bertahun-tahun untuk mempelajarinya. Tidak ada yang
sempurna atau yang paling sempurna rajutannya, tapi niat dan kemauan
untuk merajut dengan indah, akan menghasilkan produk yang berkualitas.
Ingin tahu tips dan trik merajut/merenda yang baik dan tidak butuh waktu lama?
Berikut ini ada tujuh hal penting yang perlu diingat yang diberikan
oleh Ana Smith, seorang perajut terkenal, kepada perajut pemula.
– Tips pertama; jangan putus asa untuk belajar.
Ketika jari-jari tangan pertama kali memegang alat merajut seperti
hook dan benang, mungkin akan terasa aneh. Mengkaitkan benang dengan
hook, awalnya memang susah. Cobalah dengan merajut dasar seperti membuat
tali temali atau bando, yang penting membiasakan jari dengan benang dan
hook.
– Tips kedua: Saat merenda atau merajut, jari-jari tangan coba
dilenturkan, jangan kaku, karena jika tegang malah membuat pekerjaan
yang harusnya ringan, seperti tampak susah. Biarkan jari-jari mengepit
hook, kaitkan benang sesuka hati.
– Tips ketiga: merajutlah dengan pola dasar, yang paling mudah
dikerjakan dan tidak butuh waktu lama. Tidak perlu juga benang harus
sama dengan ada yang di pola, manfaatkan benang yang ada. Terlalu
terpaku pada pola bisa juga membuat stress.
– Tips keempat adalah santai dan nikmati saat-saat merajut. Jangan
pegang hook atau benang terlalu ketat. Setelah selesai, lihat kembali
hasil rajutan dan pelajari di mana kesalahannya.
– Tips yang kelima, saat memegang rajutan, pastikan ibu jari dan telunjuk berada di bawah rajutan.
– Merajut adalah hal yang menyenangkan, menurut tips keenam dari Ana
Smith, bagi pemula, lebih mudah merajut dari ujung benang dan membentuk
garis rajutan.
– Dan terakhir, tips yang ketujuh, untuk para pemula, jika terasa
sulit saat memulai merajut dan banyak berbuat kesalahan, berhentilah
sementara. Pelajari lagi desain atau pola dasar rajutan, lalu mulailah
merajut dengan hati tenang dan senang.
Merajut atau merenda adalah kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan yang
tak menyita waktu dan tempat, yang mudah dilakukan siapa saja. Mari
bersenang-senang dengan benang dan alat merajut Anda.
Merajut
Rabu, 13 Desember 2017
TUSUK DASAR SEDERHANA RAJUT
Rajut Tunisia atau Tunisian Crochet adalah cara merajut yang menakjubkan, yang mengkombinasikan teknik crochet dan knit. Tekniknya mengambil benang dengan pergerakan maju mundur tanpa membalik hasil rajutan. Kita akan selalu berhadapan dengan sisi depan rajutan. Kadang disebut juga dengan Tunisian Afghan.
Ini adalah hakpen untuk Rajut Tunisia (tunisian hook/ afghan hook). Kepalanya seperti hakpen rajut crochet, bawahnya seperti jarum rajut knit, badannya panjang.
Dibawah ini adalah tutorial untuk belajar tusuk paling sederhana pada rajut tunisia, yang biasa disebut dengan istilah “Tunisian Simple Stich / TSS). Yuk kita coba.
Ini adalah Gambar Pola Diagram Tusuk Dasar Sederhana Rajut Tunisia:
Tips : usahakan untuk tidak terlalu kencang/rapat dalam menarik benang, agar hasil rajutan tidak kriting.
Baris 1:
(Step1): Buat Simpul awal (slip knot) seperti awal merajut crochet.
(Step 2): Kemudian buat tusuk rantai (CH) sejumlah yang diinginkan (dalam tutor ini saya membuat 16 CH).
(Step 3): Sekarang kita akan membuat dasar rajutan (foundation stitch), diawali dengan langkah maju.
Masukkan hakpen pada lubang rantai kedua dari hakpen, kemudian ambil benang, tarik melewati lubang rantai.
Lakukan untuk lubang rantai seterusnya sampai jumlah lingkaran benang pada hakpen sama dengan jumlah rantai awal (16).
Kemudian dilanjutkan dengan langkah mundur.
Ambil benang, tarik melalui lingkar pertama (masih ada 16 lingkar pada hakpen)
Ambil benang kembali, tarik melalui 2 lingkar (sekarang lingkar pada hakpen berkurang 1, jadi tinggal 15)
Ambil benang kembali, tarik melalui 2 lingkar (sekarang lingkar pada hakpen berkurang 1, jadi tinggal 14)
Lakukan terus sampai lingkar benang pada hakpen tersisa 1.
Baris 2:
(Step 4): Selanjutnya kita akan kembali melakukan langkah maju.
Masukkan hakpen pada tiang kedua dari hakpen, ambil benang dan tarik .sehingga ada 2 lingkar pada hakpen.
Masukkan hakpen kembali pada tiang berikutnya, ambil benang dan tarik. Lakukan sampai tiang paling akhir, sehingga jumlah lingkar pada hakpen sama dengan jumlah rantai awal (16).
Lanjutkan dengan langkah mundur kembali (ambil benang, tarik melalui lingkar pertama, kemudian ambil benang dan tarik melalui 2 lingkar, ulangi terus tarik benang melalui 2 lingkar sampai jumlah lingkar pada hakpen tersisa 1.
Ulangi langkah maju dan mundur Step 4 ini sampai didapat jumlah baris yang diinginkan.
Untuk menutup baris terakhir, lakukan langkah maju dengan slip stitch;
Masukkan hakpen pada tiang kedua dari hakpen (ada 2 lingkar pada hakpen), ambil benang, tarik melalui 2 lingkar tersebut (slip stich).
Masukkan hakpen pada tiang berikutnya (ada 2 lingkar pada hakpen0, ambil benang, tarik melalui 2 lingkar tersebut (slip stitch).
Ulangi terus pada tiang-tiang selanjutnya sampa tiang terakhir, putuskan (matikan) benang.
Selamat mencoba!!
Tugas Opsional:
Buat Panel seperti diatas, dengan awal CH = 16, sebanyak 50 barisMenggunakan benang polyester, memakai hakpen tunisia ukuran 4mm
Di tutorial selanjutnya kita akan belajar merajut sambungan panel ini dengan benang beda warna.
POLA RAJUT KERANG
POLA
Buat chain sebanyak kelipatan 6 + 3 sesuai kebutuhan anda.Baris 1:
- sc di lingkaran kedua dari hakpen, sc sampai habis, balik.
- 3 ch,
- lewati 3 ch,
- buat 3dc, 2 ch, 3 dc dalam satu chain (membentuk kerang / shell)
- Lewati 5 ch
- ulangi step 4
- Di ujung akan tersisa 4 ch, buat 1 dc di ch terakhir
Anda bisa berenti di sini jika hanya menginginkan satu baris tusuk kerang. atau lanjutkan sampai mencapai jumlah baris yang anda inginkan.
Baris 2:
- buat 3 ch, balik
- di tengah2 2 ch kerang, buat 3 dc, 2 ch, 3 dc
- ulangi step 2 sampai ujung
- Diakhir baris, buat 1 dc di atas 3 ch terakhir
Baris Penutup:
Jika anda membuat syal dan mau menutup pola ini sehingga membentuk kotak maka polanya adalah:
- 4 ch
- 1 dc di tengah atas kerang
- 2 ch
- 1 tr di antara dua kerang
- 2 ch
- ulangi dari step 2
- akhiri dengan membuat 2 ch lalu 1 dc di st terakhir
Memilih Hakpen Yang Sesuai Dengan Benang Rajut
Seperti kita ketahui hook,
hakken, atau hakpen merupakan salah satu peralatan paling penting yang
dibutuhkan dalam kegiatan merajut. Hampir setiap benang rajut yang
digunakan untuk membuat berbagai macam produk fashion design
memiliki label yang menjelaskan pada ukuran hakpen berapa yang
sebaiknya digunakan. Ukuran hakpen tersebut biasanya dinyatakan dalam
satuan milimeter atau bilangan pecahan dalam satuan inci.
Sumber : http://funincrochet.blogspot.co.id/
Semakin tebal hakpen atau hakken yang
digunakan maka semakin tebal pula ukuran benang yang diperlukan. Oleh
sebab itulah penggunaan hakpen tersebut sebaiknya disesuaikan dengan
ukuran benang. Penggunaan hakpen yang terlalu kecil akan membuat hasil
rajutannya menjadi terlalu rapat dan kaku. Begitu juga sebaliknya
apabila hakpen terlalu besar maka hasil rajutannya akan terlihat besar
dan longgar.
Sumber : https://flobie.wordpress.com/
Berikut beberapa panduan sederhana yang
dapat anda terapkan dalam memilih bahan dan ukuran hakpen yang
disarankan dalam kegiatan merajut.
- Gunakan hakken dengan nomor 1/0 untuk merajut benang katun ukuran 5.
- Gunakan hakken dengan nomor 2/0 - 3/0 untuk merajut benang katun nomor 10, benang rayon, benang wol 2 ply, benang wol lokal.
- Gunakan hakken dengan nomor 4/0 - 5/0 untuk merajut benang katun nomor 10 - 30, benang wol 4 ply, benang softly cotton 4 ply.
- Gunakan hakken dengan nomor 5/0 - 6/0 untuk merajut benang softly cotton 5 - 6 ply, benang katun nomor 30.
- Gunakan hakken dengan nomor 6/0 - 7/0 untuk merajut benang softly cotton 8 ply.
- Gunakan hakken dengan nomor 7/0 - 8/0 untuk merajut benang wol katun tebal (soft worsted yarn, benag bulky 10-12 ply).
Sumber : https://www.youtube.com/
Meskipun tidak ada aturan pasti yang
dapat dijadikan acuan dalam memegang sebatang hakpen atau hakken, namun
setidaknya anda bisa mencoba menggunakan hakpen dengan posisi over-the
hook atau posisi under the hook. Memegang hakpen dengan cara yang kurang
tepat dapat mengakibatkan tangan anda mengalami kram.
Sumber : http://belajarcaramerajut.com/
Posisi Over-The Hook
Pegang hakpen sehingga gagangnya berada
dalam genggaman telapak tangan anda, seperti halnya cara memegang
pensil. Posisikan ibu jari di atas hakpen dan biarkan jari telunjuk
serta jari tangan anda yang tersisa untuk menggenggamnya.
Sumber : http://funincrochet.blogspot.co.id/
Posisi Under The Hook
Pegang hakpen layaknya spatula/kape
(alat untuk mendempul) atau pisau. Posisikan ibu jari di bawah hakpen
dan tempatkan jari telunjuk serta jari lain yang tersisa seperti contoh
berikut ini.
Sumber : http://funincrochet.blogspot.co.id/
Semoga bermanfaat.
Macam-macam Benang untuk Merajut
Dalam proses merajut, benang adalah media utamanya. Namun sebelum
mengenalkan macam-macam benang yang dapat digunakan untuk merajut,
berikut ini sedikit penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam
proses pembuatan benang. Dari beberapa sumber yang saya baca, ternyata
benang dibuat dari empat macam bahan yaitu ada yang dibuat dari bahan
sintetis, semi sintetis, serat alam dan blending.
Contoh benang yang terbuat dari bahan sintetis adalah benang bulky, sedangkan benang semi sintetis adalah benang rayon. Nah untuk benang yang terbuat dari serat alam atau alami adalah benang katun dan wool. Lalu untuk benang Athena adalah contoh benang yang terbuat dari benang blending.
Ada banyak sekali benang yang dapat kita gunakan untuk merajut. Benang-benang ini memiliki berbagai macam warna dan tekstur yang menarik. Adapun beberapa contoh benang yang dapat kita gunakan untuk merajut dan merenda adalah sebagai berikut :
1. Benang Bulky
Benang ini memiliki tekstur yang lembut. Selain itu juga teksturnya agak berbulu. Benang ini sangat pas dan cocok untuk dibuat topi, syal, scraf ataupun tas.
2. Benang Athena
Benang ini terdiri dari komposisi material wool dan acrylic. Benang ini juga bertekstur lembut. Pas sekali jika ingin kita gunakan untuk membuat syal dan topi.
3. Benang Katun
Benang jenis ini bertekstur padat. Sehingga cocok kita gunakan untuk membuat jenis rajutan apa saja.
4. Benang Katun Big Ply
Benang ini memiliki diameter lebih besar dibandingkan benang katun biasa yaitu 2 kali diameter benang katun pada umumnya.
5. Benang Soft Katun
Benang jenis ini pas untuk dibuat rajutan apa saja karena lebih halus dan memiliki warna yang lebih mengkilap daripada benang katun biasanya.
6. Benang Rayon
Benang ini memiliki kesan jatuh dan adem saat dipakai. Bertekstur halus dan lembut. Sehingga pas sekali digunakan membuat rajutan-rajutan yang wearable, seperti rompi, baju, cardigan, syal, scraf, pashmina dan perlengkapan bayi.
7. Benang Polyester
Benang rajut ini terbuat dari bahan 100% serat polyester. Benang ini memiliki daya serap rendah sehingga tidak menyerap keringat. Namun kuat, elastis, tidak mudah kusut dan tidak mudah luntur. Jenis benang ini cocok untuk bahan merajut tas, dompet, taplak, bros dan sebagainya selain produk wearable.
8. Benang Nylon
Benang nylon atau nilon memiliki tekstur yang keras serta mengkilap. Karena tekstur nya keras atau kaku maka benang ini sangat pas digunakan untuk membuat tas ataupun dompet.
9. Benang Acrylic
Benang ini bukan merupakan benang yang dibuat dari serat alami. Namun benang jenis ini memiliki banyak warna yang menarik. Di Indonesia, benang jenis ini sering juga disebut sebagai benang wol. Padahal benang acrylic berbeda dari benang wol. Benang acrylic ini banyak diminati karena harganya yang terjangkau untuk para pemula yang ingin belajar merajut.
10. Benang Panda
Benang rajut ini sangat pas untuk membuat baju. Mulai dari baju bayi sampai baju orang dewasa.
11. Benang Mabel
Memiliki tekstur dan terbuat dari bahan yang halus, lembut dan jatuh daripada katun biasa pada umumnya. Diameternya kurang lebih sama seperti katun ICT biasa. Benang ini biasa cocok digunakan untuk membuat rajutan wearable seperti taplak, syal dan rompi. Baik knit maupun crochet.
12. Benang Big Mabel
Benang ini memiliki tekstur lembut, halus dan jatuh. Lebih halus dan jatuh daripada katun ICT biasa serta diameter yang 2 kali lebih besar dari mabel yang biasanya. Memiliki warna yang mengkilap. Cocok untuk membuat rajutan umum apa saja.
13. Benang Curly
Benang rajut curly memiliki tekstur keriting bila dirajut. Benang ini cocok untuk knitting dan crochet. Sangat nyaman untuk dibuat syal, scarf, baju hangat, rompi, topi ataupun dibuat tas. Benang ini sangat cocok untuk pemula yang ingin memiliki hasil rajutan yang mewah tanpa harus repot melakukan variasi tusukan. Sehingga saat merajut menggunakan benang ini, kita cukup membuat rajutan basic saja.
14. Benang Marvelous Curly
Benang ini terbuat dari material acrylic dan memiliki tekstur yang lembut, hangat dan keriting. Dengan teksturnya yang unik yaitu keriting, maka benang ini juga cocok untuk dibuat topi, syal yang hangat, sweeter dll.
15. Benang Corduroy
Tekstur unik benang ini adalah bentuknya yang pipih/gepeng. Selain itu juga lembut dan berbulu pendek.
16. Benang Jala
Adalah benang rajut yang memiliki bulir benang yang halus dan kecil namun rapi. Jenis benang yang satu ini sangat cocok bila digunakan untuk membuat renda pada tepi kerudung, syal ataupun taplak meja.
17. Benang Kinlon
Atau benang katun kinlon adalah benang katun yang memiliki sifat yang hangat dikulit. Sering juga disebut benang wol kinlon. Benang ini berdiameter 2-3 mm. Warna yang tidak luntur menjadi salah satu cirinya. Benang ini cocok sekali jika dibuat syal karena mengembang.
18. Benang Minlon
Benang ini sejenis dengan benang kinlon. Benang minlon adalah benang katun yang memiliki tekstur yang lembut dan ringan. Pas sekali untuk membuat syal dan Amigurumi.
19. Benang Katun Orchid
Benang ini memiliki tekstur yang pecah namun lembut. Bisa digunakan untuk membuat syal ataupun baju.
Nah, itulah beberapa jenis benang yang dapat kita gunakan untuk merajut. Semoga bermanfaat untuk kita semua. ^^
Contoh benang yang terbuat dari bahan sintetis adalah benang bulky, sedangkan benang semi sintetis adalah benang rayon. Nah untuk benang yang terbuat dari serat alam atau alami adalah benang katun dan wool. Lalu untuk benang Athena adalah contoh benang yang terbuat dari benang blending.
Ada banyak sekali benang yang dapat kita gunakan untuk merajut. Benang-benang ini memiliki berbagai macam warna dan tekstur yang menarik. Adapun beberapa contoh benang yang dapat kita gunakan untuk merajut dan merenda adalah sebagai berikut :
1. Benang Bulky
Benang ini memiliki tekstur yang lembut. Selain itu juga teksturnya agak berbulu. Benang ini sangat pas dan cocok untuk dibuat topi, syal, scraf ataupun tas.
2. Benang Athena
Benang ini terdiri dari komposisi material wool dan acrylic. Benang ini juga bertekstur lembut. Pas sekali jika ingin kita gunakan untuk membuat syal dan topi.
3. Benang Katun
Benang jenis ini bertekstur padat. Sehingga cocok kita gunakan untuk membuat jenis rajutan apa saja.
4. Benang Katun Big Ply
Benang ini memiliki diameter lebih besar dibandingkan benang katun biasa yaitu 2 kali diameter benang katun pada umumnya.
5. Benang Soft Katun
Benang jenis ini pas untuk dibuat rajutan apa saja karena lebih halus dan memiliki warna yang lebih mengkilap daripada benang katun biasanya.
6. Benang Rayon
Benang ini memiliki kesan jatuh dan adem saat dipakai. Bertekstur halus dan lembut. Sehingga pas sekali digunakan membuat rajutan-rajutan yang wearable, seperti rompi, baju, cardigan, syal, scraf, pashmina dan perlengkapan bayi.
7. Benang Polyester
Benang rajut ini terbuat dari bahan 100% serat polyester. Benang ini memiliki daya serap rendah sehingga tidak menyerap keringat. Namun kuat, elastis, tidak mudah kusut dan tidak mudah luntur. Jenis benang ini cocok untuk bahan merajut tas, dompet, taplak, bros dan sebagainya selain produk wearable.
8. Benang Nylon
Benang nylon atau nilon memiliki tekstur yang keras serta mengkilap. Karena tekstur nya keras atau kaku maka benang ini sangat pas digunakan untuk membuat tas ataupun dompet.
9. Benang Acrylic
Benang ini bukan merupakan benang yang dibuat dari serat alami. Namun benang jenis ini memiliki banyak warna yang menarik. Di Indonesia, benang jenis ini sering juga disebut sebagai benang wol. Padahal benang acrylic berbeda dari benang wol. Benang acrylic ini banyak diminati karena harganya yang terjangkau untuk para pemula yang ingin belajar merajut.
10. Benang Panda
Benang rajut ini sangat pas untuk membuat baju. Mulai dari baju bayi sampai baju orang dewasa.
11. Benang Mabel
Memiliki tekstur dan terbuat dari bahan yang halus, lembut dan jatuh daripada katun biasa pada umumnya. Diameternya kurang lebih sama seperti katun ICT biasa. Benang ini biasa cocok digunakan untuk membuat rajutan wearable seperti taplak, syal dan rompi. Baik knit maupun crochet.
12. Benang Big Mabel
Benang ini memiliki tekstur lembut, halus dan jatuh. Lebih halus dan jatuh daripada katun ICT biasa serta diameter yang 2 kali lebih besar dari mabel yang biasanya. Memiliki warna yang mengkilap. Cocok untuk membuat rajutan umum apa saja.
13. Benang Curly
Benang rajut curly memiliki tekstur keriting bila dirajut. Benang ini cocok untuk knitting dan crochet. Sangat nyaman untuk dibuat syal, scarf, baju hangat, rompi, topi ataupun dibuat tas. Benang ini sangat cocok untuk pemula yang ingin memiliki hasil rajutan yang mewah tanpa harus repot melakukan variasi tusukan. Sehingga saat merajut menggunakan benang ini, kita cukup membuat rajutan basic saja.
14. Benang Marvelous Curly
Benang ini terbuat dari material acrylic dan memiliki tekstur yang lembut, hangat dan keriting. Dengan teksturnya yang unik yaitu keriting, maka benang ini juga cocok untuk dibuat topi, syal yang hangat, sweeter dll.
15. Benang Corduroy
Tekstur unik benang ini adalah bentuknya yang pipih/gepeng. Selain itu juga lembut dan berbulu pendek.
16. Benang Jala
Adalah benang rajut yang memiliki bulir benang yang halus dan kecil namun rapi. Jenis benang yang satu ini sangat cocok bila digunakan untuk membuat renda pada tepi kerudung, syal ataupun taplak meja.
17. Benang Kinlon
Atau benang katun kinlon adalah benang katun yang memiliki sifat yang hangat dikulit. Sering juga disebut benang wol kinlon. Benang ini berdiameter 2-3 mm. Warna yang tidak luntur menjadi salah satu cirinya. Benang ini cocok sekali jika dibuat syal karena mengembang.
18. Benang Minlon
Benang ini sejenis dengan benang kinlon. Benang minlon adalah benang katun yang memiliki tekstur yang lembut dan ringan. Pas sekali untuk membuat syal dan Amigurumi.
19. Benang Katun Orchid
Benang ini memiliki tekstur yang pecah namun lembut. Bisa digunakan untuk membuat syal ataupun baju.
Nah, itulah beberapa jenis benang yang dapat kita gunakan untuk merajut. Semoga bermanfaat untuk kita semua. ^^
SEJARAH RAJUT
Merajut merupakan salah satu metode dalam membuat pakaian, busana dan
berbagai macam kain dengan memakai benang rajut. Metode merajut ini
sangat berbeda dengan metode menenun. Jika menenun hanya menggunakan dua
benang yang saling sejajar dan tegak lurus, maka merajut Cuma
menggunakan satu helai benang saja.
Merajut sendiri bisa dilakukan dengan memakai kedua tangan atau bisa juga dengan menggunakan mesin. Terdapat berbagai macam teknik dan gaya merajut. Salah satu teknik dari merajut adalah tusuk bawah dan tusuk atas. Tusuk bawah berarti mengaitkan benang dari belakang, sedangkan tusuk atas adalah mengaitkan benang rajut dari depan. Hasil dari merajut biasanya mempunyai bentuk seperti huruf v yang terus bersambung.
Namun pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang mengemukakan bahwa merajut pertama kali ditemukan oleh kaum lelaki di jazirah Arab. Dan diperkirakan asal usul merajut didorong oleh kebutuhan manusia zaman dahulu terhadap pakaian yang bisa melindungi tubuhnya dari berbagai macam unsur yang bisa mengganggunya. Sedangkan zaman ini, merajut sudah mulai kehilangan peminat dan hanya sedikit orang zaman sekarang yang masih menjadikan merajut sebagai salah satu hobinya.
Baca juga: Tas Rajut
Salah satu hasil rajutan yang ditemukan dan merupakan artefak rajutan tertua di dunia adalah kaos kaki yang berasal dari Mesir yang mana diperkirakan berasal dari abad 11 Masehi. Hasil rajutan kaos kaki tersebut sangat kompleks dan setelah diteliti ternyata perajutnya menggunakan teknik purl untuk merajut bagian tumitnya. Hal tersebut menunjukkan kepada kita semua bahwa merajut lebih tua dari berbagai macam peninggalan arkeologis.
Salah satu metode yang sangat mirip dengan merajut adalah nalbinding. Metode ini menggunakan teknik membuat kain dengan menciptakan banyak loop dengan memakai benang dan jarum tunggal seperti menjahit. Oleh karena itulah teknik nalbinding ini juga berhasil menipu banyak sarjana yang merayakan penemuan hasil rajutan pertama yang ternyata merupakan hasil dari teknik nalbinding.
Selain itu banyak yang mempercayai bahwa nalbinding merupakan asal muasal ditemukannya teknik merajut. Bahkan bisa dikatakan bahwa merajut merupakan teknik nalbinding yang telah berkembang. Tapi masih sangat sedikit bukti yang bisa menguatkan pendapat tersebut sehingga sampai saat ini sebagian besar sejarah tentang merajut masih simpang siur.
Mengenai tempat pertama ditemukannya merajut, para ahli sejarah memperoleh banyak faktor yang mana faktor – faktor tersebut menunjukkan bahwa merajut berasal dari suatu negara di Timur Tengah dan menyebar ke Eropa lewat jalur perdagangan Mediterania lalu menyebar ke Amerika yang waktu itu berkoloni dengan Eropa.
Para arkeolog menemukan banyak bukti pola merajut pada abad pertengahan yang mana ditemukan di banyak kota di Eropa seperti Newcastle, London, Oslo, Lubeck, Amsterdam dan masih banyak lagi kota yang lainnya. Sedangkan penyebaran barang – barang hasil rajutan mulai dilakukan pada abad ke 14.
Itulah sedikit pembahasan tentang sejarah merajut. Semoga bermanfaat.
Merajut sendiri bisa dilakukan dengan memakai kedua tangan atau bisa juga dengan menggunakan mesin. Terdapat berbagai macam teknik dan gaya merajut. Salah satu teknik dari merajut adalah tusuk bawah dan tusuk atas. Tusuk bawah berarti mengaitkan benang dari belakang, sedangkan tusuk atas adalah mengaitkan benang rajut dari depan. Hasil dari merajut biasanya mempunyai bentuk seperti huruf v yang terus bersambung.
Sejarah Merajut
Sampai saat ini sejarah tentang kapan ditemukannya metode merajut masih menjadi perdebatan diantara para arkeolog. Hal itu disebabkan pada zaman dahulu merajut biasanya menggunakan sutra, wol dan serat lain yang bisa membusuk dengan cepat meskipun dalam kondisi yang sempurna sehingga sangat sulit menelusuri sejarah awal ditemukannya metode merajut. Sedangkan alat yang digunakan untuk merajut pada zaman dahulu merupakan jarum yang terbuat dari tongkat kayu yang diasah.Namun pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang mengemukakan bahwa merajut pertama kali ditemukan oleh kaum lelaki di jazirah Arab. Dan diperkirakan asal usul merajut didorong oleh kebutuhan manusia zaman dahulu terhadap pakaian yang bisa melindungi tubuhnya dari berbagai macam unsur yang bisa mengganggunya. Sedangkan zaman ini, merajut sudah mulai kehilangan peminat dan hanya sedikit orang zaman sekarang yang masih menjadikan merajut sebagai salah satu hobinya.
Baca juga: Tas Rajut
Salah satu hasil rajutan yang ditemukan dan merupakan artefak rajutan tertua di dunia adalah kaos kaki yang berasal dari Mesir yang mana diperkirakan berasal dari abad 11 Masehi. Hasil rajutan kaos kaki tersebut sangat kompleks dan setelah diteliti ternyata perajutnya menggunakan teknik purl untuk merajut bagian tumitnya. Hal tersebut menunjukkan kepada kita semua bahwa merajut lebih tua dari berbagai macam peninggalan arkeologis.
Salah satu metode yang sangat mirip dengan merajut adalah nalbinding. Metode ini menggunakan teknik membuat kain dengan menciptakan banyak loop dengan memakai benang dan jarum tunggal seperti menjahit. Oleh karena itulah teknik nalbinding ini juga berhasil menipu banyak sarjana yang merayakan penemuan hasil rajutan pertama yang ternyata merupakan hasil dari teknik nalbinding.
Selain itu banyak yang mempercayai bahwa nalbinding merupakan asal muasal ditemukannya teknik merajut. Bahkan bisa dikatakan bahwa merajut merupakan teknik nalbinding yang telah berkembang. Tapi masih sangat sedikit bukti yang bisa menguatkan pendapat tersebut sehingga sampai saat ini sebagian besar sejarah tentang merajut masih simpang siur.
Mengenai tempat pertama ditemukannya merajut, para ahli sejarah memperoleh banyak faktor yang mana faktor – faktor tersebut menunjukkan bahwa merajut berasal dari suatu negara di Timur Tengah dan menyebar ke Eropa lewat jalur perdagangan Mediterania lalu menyebar ke Amerika yang waktu itu berkoloni dengan Eropa.
Sejarah Merajut di Eropa
Hasil rajutan tertua yang ditemukan di Eropa dibuat oleh perajut muslim yang waktu itu bekerja di keluarga kerajaan Kristen Spanyol. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya artefak rajutan yang di salah satu bagiannya terdapat kaligrafi Bahasa Arab yang bertuliskan “barokah”.Para arkeolog menemukan banyak bukti pola merajut pada abad pertengahan yang mana ditemukan di banyak kota di Eropa seperti Newcastle, London, Oslo, Lubeck, Amsterdam dan masih banyak lagi kota yang lainnya. Sedangkan penyebaran barang – barang hasil rajutan mulai dilakukan pada abad ke 14.
Itulah sedikit pembahasan tentang sejarah merajut. Semoga bermanfaat.
Model Bros Rajutan Unik
Pesatnya perkembangan model busana memang diakui memberikan dampak positif bagi dunia fashion
muslim. Model jilbab dan busana muslim yang beredar di pasaran pun
semakin beragam. Para desainer berusaha merancang model busana muslim
yang modis dan menarik banyak kalangan, tidak hanya bagi umat muslim,
tetapi juga bagi umat nonmuslim. Masyarakat dunia tidak lagi menganggap
busana muslim, khususnya jilbab, sebagai sesuatu yang mengerikan. Hal
ini tentu tidak lepas dari jerih payah para generasi muslim kreatif di
seluruh dunia.
Semakin merebaknya model busana muslim
dan jilbab ternyata juga memberikan peluang dan manfaat bagi para
pebisnis yang menekuni bidang aksesori. Para pebisnis besar sampai
kecil-kecilan tidak kalah ambil bagian dalam memproduksi berbagai jenis
aksesori jilbab yang menarik kaum hawa. Bros-bros yang diproduksi
didesain semenarik mungkin agar mendapatkan tempat di hati para muslimah
yang ingin tampil modis dan menarik dengan jilbab dan aksesorinya.
Seiring
berkembanganya kreavifitas masayarakat, bros yang diproduksi tidak hanya
dibuat dari bahan pabrikan dan dibuat dengan mesin pabrik. Dewasa ini,
tren bros handmade mulai berkembang dan diminati oleh berbagai
kalangan, tidak hanya bagi muslimah yang mengenakan jilbab, tetapi juga
bagi wanita pada umumnya. Hal ini karena bros buatan tangan tampak lebih
unik dan kreatif sehingga akan lebih menarik ketika disematkan pada
jilbab atau busana. Salah satu jenis bros buatan tangan yang mulai
dikenal dan digandrungi kalangan wanita adalah bros rajutan.
Merajut, yang dalam bahasa Inggris disebut knitting,
adalah metode membuat kain, pakaian, atau perlengkapan busana dari
benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang
yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang.
Sebaris tusukan yang sudah selesai, salah satu ujung jarum rajutnya
dipegang sampai dimulainya tusukan yang baru.
Dalam
merajut, bahan dasar yang digunakan adalah benang. Pada umumnya, benang
dibuat dari empat macam bahan, yaitu bahan sintetis, semisintetis, serat
alam, dan blending. Dari keempat jenis benang tersebut,
ternyata masih dapat dibedakan lagi menjadi berbagai jenis benang untuk
merajut. Semakin banyak jenis benang yang dapat digunakan artinya akan
semakin banyak kreasi model bros rajutan yang dapat dinikmati oleh para
pecinta bros.
Adanya
peluang untuk menciptakan kreativitas dari benang rajutan menjadi sebuah
bros memberikan peluang besar dibukanya bisnis bros rajutan yang lebih
luas. Berbagai kalangan masyarakat kreatif membentuk sebuah usaha yang
memproduksi bros dalam skala yang lebih besar dan lebih bervariasi, baik
dalam hal bentuk, bahan, warna, dan ukuran.
Ummi, dari
berbagai macam warna dan model bros rajutan yang banyak diproduksi di
pasaran, mungkin kita sudah terlalu bosan dengan bentuk bunga atau
bentuk hati. Nah, di antara model bros yang sudah umum tersebut,
ternyata ada beberapa model yang paling diminati karena bentuknya yang
unik dan menarik. Mau tahu model bros rajutan yang paling banyak
diminati kaum muslimah dan wanita pada umumnya? Yuk, kita cek di sini!
1. Model Pita
Bagi
muslimah yang tidak mengenakan jilbab, bentuk pita memang sudah umum
dikenakan di rambut. Akan tetapi, bentuk pita ternyata tampak semakin
menarik jika dikenakan sebagai aksesori jilbab atau busana muslim. Bros
berbentuk pita yang ditambahkan pada jilbab dan busana akan membuat kita
terlihat imut dan manis.
2. Model Kupu-Kupu
Bros
rajutan dengan model kupu-kupu memang sangat cantik dan menarik jika
disematkan pada jilbab atau busana. Bentuk ini juga akan menambah si
pemakai menjadi semakin manis dan anggun. Terlebih lagi jika warna bros
yang dipakai adalah warna-warna cerah yang dipadankan dengan warna
busana. Jika kita ingin menonjolkan aksesori model kupu-kupu ini, kita
dapat memilih bros dengan ukuran yang besar. Namun, jika pemakaian bros
kupu-kupu hanya untuk mempercantik penampilan, sebaiknya gunakan bentuk
yang lebih kecil.
3. Model Burung Hantu
Siapa yang
tidak tertarik dengan bentuk hewan ini? Burung hantu yang terkesan
dingin dan menyeramkan justru akan tampak unik dan lucu bila dijadikan
bentuk sebuah bros. Penggunaan warna-warna yang keluar dari warna asli
burung hantu ternyata akan membuat setiap wanita merasa tertarik untuk mengenakannya pada jilbab dan busana mereka.
4. Model Keropi
Satu lagi bentuk hewan unik yang diaplikasikan menjadi model sebuah bros, yaitu keropi ‘si kodok lucu’. Meski warna asli keropi
adalah hijau, warna lain juga dapat digunakan untuk membuat bros dengan
bentuk ini. Sisi lucu dan uniknya juga tetap dipertahankan oleh wajah keropi yang aslinya memang lucu. Bros bentuk keropi dapat digunakan pada acara-acara santai.
5. Model Bintang
Bros
rajutan berbentuk bintang memang sangat unik dan banyak disukai oleh
kalangan wanita, khususnya muslimah. Bros bentuk bintang tidak hanya
digunakan sebagai aksesori yang disematkan di dada, tetapi banyak juga
yang mengenakannnya di sisi kepala.
6. Model Topi
Bentuk
topi yang diaplikasikan menjadi bentuk bros rajutan memang tampak unik.
Hal ini karena topi adalah aksesori yang umumnya dikenakan di kepala.
Namun, dengan ukuran yang kecil dan tidak sebesar yang sebenarnya, bros
dengan bentuk ini tampak sangat lucu dan membuat siapa pun yang
memakainya terlihat menarik.
7. Model Buah Cherry
Kata apa yang kita bayangkan ketika melihat bentuk buah cherry? Imut, ya benar. Bentuk buah cherry yang mungil dan imut dengan warna yang menyala tentu akan membuat busana yang kita kenakan tampak lebih menarik.8. Model Pakaian
Bentuk pakaian atau dress
yang diaplikasikan menjadi bentuk sebuah bros rajutan akan terlihat
lucu dan unik, apalagi jika digunakan pada acara yang santai dan tidak
formal. Warna-warna yang menarik dari bros bentuk ini akan menambah
kesan ceria pada pemakainya.
Ummi,
model dan bentuk bros rajutan tersebut hanyalah beberapa dari sekian
banyak model bros yang unik dan menarik. Namun, penilaiannya memang
dikembalikan kepada selera dan kesukaan kita masing-masing.
Aplikasikanlah model bros yang bentuknya sesuai dengan bentuk dan ukuran
tubuh kita. Hindari mengenakan bros rajutan yang bentuk dan ukurannya
akan memberikan kesan aneh pada kita. Selain itu, perhatikan warna dari
jilbab serta busana yang kita kenakan. Jangan memilih bros rajutan
dengan motif yang jika dikenakan pada busana dan jilbab hanya akan
membuat kita terlihat aneh.
Apabila
kita memiliki kemampuan untuk merajut sendiri, akan lebih baik jika kita
membuat bros rajutan sesuai dengan kreativitas dan imajinasi kita
masing-masing. Dengan demikian, kita akan mampu membuat model dan bentuk
yang unik dan lucu yang tidak hanya terbatas pada model yang sudah ada.
Penambahan berbagai aksesori tambahan pada bros rajutan, seperti
manik-manik, pita, dan kain flanel akan menambah keunikan dan sisi menarik dari bros rajutan yang kita buat.
Langganan:
Postingan (Atom)